MENDIAGNOSIS
PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC YANG TERHUBUNG JARINGAN
MENDIAGNOSIS
PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC YANG TERHUBUNG JARINGAN
A.
Pendahuluan
Jaringan komputer merupakan suatu
struktur teknologi informasi yang relatif kompleks dan relatif cepat berubah
dan berkembang, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas teknologi uang di
usungkannya. Oleh karena itu, diperlukan tindakan korektif dan perawatan yang
cukup saksama agar kelangsungan konektivitas jaringan tersebut berlangsung
lama.
Dalam merawat dan mencegah
permasalahan yang timbul dalam jaringan, diperlukan keterlibatan setiap
pengguna anggota jarigna, terutama administrator jaringan. Hal ini merupakan
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.
B. Mengenali masalah melalui gejala
yang muncul dan melokalisasi serta mengisolasinya
Komputer yang terhubung ke jaringan sangat retan terhadap kerusakan, terutama jika pengguaannya berlansung selama 24 jam. Banyak sekali faktor penyebab kerusakan kondisi jaringan, misalnya faktor tegangan listrik yang selalu berubah-ubah serta mati mendadak, korosi akibat tempat yang lembab serta tidak adanya perawatan berkala, sehingga matinya masing-masing komponen itu sendiri.
Komputer yang terhubung ke jaringan sangat retan terhadap kerusakan, terutama jika pengguaannya berlansung selama 24 jam. Banyak sekali faktor penyebab kerusakan kondisi jaringan, misalnya faktor tegangan listrik yang selalu berubah-ubah serta mati mendadak, korosi akibat tempat yang lembab serta tidak adanya perawatan berkala, sehingga matinya masing-masing komponen itu sendiri.
Dalam merapawat jaringan, kita harus
dapat memantau setiap komponennya masing-masing, dengan demikian dapat dikenali
indikator gejala-gejala yang mengarah pada kerusakan sejak dini sehingga
kerusakan dan kerugian lebih besar dapat dihindari.
Kerusakan atau kegagalan
konektivitas pada jarignan dapat digolongkan pada masalah hardware dan
software. Untuk kesalahan hardware kita harus melakukannya lansung ke unit
hardware yang mengalami gangguan, seperti server, NIC, hub/switch, kabel dan
lain-lain. Walau begitu, dalam perawatan jaringan harus dilakukan secara
terstruktur serta terorganisasi dengan baik. Jadi jangan samapai misalnya,
kerusakan sebenarnya terletak pada kabel jaringan yang terputus namun karena
kurangnya pengalaman maka yang dilakukan perbaikan NIC. Bila hal ini terjadi,
maka akan terjadi kerugian berutun mulai dari biaya hingga tertundanya
pekerjaan.
C. MASALAH PADA HARDWARE.
1. Server
Sebagaimana yang diketahui, server
merupakan komputer yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan berbagai layanan
jaringan, seperti penyediaan dan penyimpanan file/data, printer dan lain-lainnya.
Di dalam server juga tersimpan informasi setiap user/pengguna anggota jaringan
dan merupakan pusat pengendali jaringan.
Begitu pentingnya peran server maka
kondisi server mutlak harus selalu dalam kondisi prima. Jika server mengalami
gangguan maka semua komputer client yang terhubung dengannya juga tidak akan
berfungsi.
Beberapa gejala kesalahan secara
hardware pada server sebagai satu unit komputer, umumnya sama dengan gejala
kesalahan secara hardware pada setting PC sebagai stand alone
2. Workstation
Workstation merupakan komputer
anggota jaringan yang digunakan oleh pengguna dalam keseharian. Dalam jaringan
dengan sistem
peer to peer, workstation pun
dapat berfungsi sebagai server dan membagi-pakaikan (sharing) beberapa sumber
daya yang dimilikinya, seperti printer, file dan drive. Jika workstation
mengalami gangguan, maka jaringan tidak dapat berkomunikasi baik dengan
komputer server maupun workstation lainnya.
3. Hub/switch
Hub/switch merupakan pusat atau
kosentrator terutapa pada jaringan dengan topologi star. Komponen ini berfungsi
sebagai penerus data yang diterimanya dan dikirimkan kepada node/host yang
membutuhkannya. Oleh karena komponen ini begitu penting maka harus dijaga agar
selalu dalam kondisi baik.
Jika komponen ini mengalami gangguan
maka otomatis semua jaringan akan menjadi lumpuh dan komunikasi terputus.
Hub/switch memiliki lampu indikator, baik lampu indikator power maupun
workstation yang terhubung padanya. Jika lampu indikator tidak menyala, ada
kemungkinan aliran listrik terputus atau bahkan ada gangguan serius dalam
switch tersebut.
4 . NIC( Network Interface
Card/Kartu Jaringan)
NIC berfungsi untuk menghubungkan PC
dengan jaringan komputer sehingga komputer tersebut bisa berkomunikasi dengan
komputer lainnya dalam jaringan tersebut. NIC memiliki lampu indikator status
jaringan yang diterimanya. Jika lampu indikator tersebut menyala pada saat
komputer dinyalakan, berarti NIC telah aktif dan berfungsi dengan normal, dan
kabel kabel telah tersambung dengan baik. Namun sebaliknya, jika lampu tersebut
tidak menyala, ada kemungkinan terdapat masalah dengan jaringan atau bahkan
dengan NIC tersebut. Akibatnya, komputer sama sekali tidak dapat berkomunikasi
dengan komputer lain.
5. Kabel
Kabel berfungsi untuk menghubngkan komputer
yang berapda dalam jaringan. Komponen ini sangat rentan terhadap kerusakan
karena posisinya ada di luar komputer. Kerusakan bisa diakibatkan oleh hama
tikus atau kondisi lingkungan setempat seperti hujan, panas, terbelit, dan
tertekuk. Oleh karena itu, penanganannya harus lebih ditinggkatkan.
Beberapa kerusakan yang umum terjadi
pada keabel adalah terkelupas, terputus, terjadi hubungan singkat, dan konektor
longgar. Dengan demikian, konektifitas kabel tersebut akan terganggu. Ada
tidaknya masalah pada kabel, dapat dilihat dari lampu indikator NIC yang tidak
menyala.
Pada jenis kabel koaksial dan pada
jaringan topologi bus, jika terjadi kerusakan pada kabel maka penanganannya
terasa lebih sulit karena harus diperiksa satu per satu. Adapun pada kabel jenis
UTP dengan topologi star, jika terjadi kerusakan pada salah satu workstation
maka hanya workstation itu saja yang akan mengalami gangguan dan tidak akan
mengganggu komputer lainnya.
D. MASALAH PADA SOFTWARE
Berikut ini adalah gejala-gejala
umum terjadinya gangguan pada jaringan yang berkaitan dengan software.
Tabel . Gejala – gejala umum pada
jaringan software
Gejala
|
Diagnosis
|
Tidak bisa login dalam jaringan
|
Kesalahan memasukkan user name dan
passsword
|
Tidak bisa menemukan komputer lain
pada daftar network neighborhood
|
Komputer belum menyalaKomputer
belum dikonfigurasi Alamat IP belum sesuai
Komputer tidak berada pada worgroup yang sama |
Tidak bisa sharing file atau
printer
|
File atau printer belum
disharingkan
|
NIC tidak berfungsi
|
NIC belum diaktivasi di BIOSDriver
belum diinstal dan diaktivasi di sistem operasi
|
Komputer lain tidak dapat masuk
kekomputer kita
|
File/folder belum
di-sharing-kanKomputer belum dikonfigurasi Alamat IP belum sesuai
Komputer tidak berada workgroup yang sama |
Jaringan lumpuh
|
Server belum dinyalakan atau
diaktivasi
|
Hub dan jaringan tidak menyala
|
Kabel terkelupas, ada hubungan
singkat, kabel putus, konektor longgar, dan penguncinya patah, pin pada port
NIC ada yang patah, hub tidak diaktifkan.
|
Dalam mengisolasi suatu masalah pada
jaringan, memang tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, isolasi masalah
harus dilakukan dengan hipotesis dan sedapat munggkin terhindari dari salah
hipotesis. Bila suatu hipotesis benar maka lakukan lokalisasi pada kesalahan
dan isolasi sumber masalah tersebut.
Sebagai contoh, terdapat suatu
jaringan LAN dengan topologi star. Gejala masalah adalah komputer B tidak dapat
mengakses data dari komputer A. Hipotesis awal dari gejala ini adalah folder di
komputer A belum di sharing kan.
Dalam menangani masalah ini, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan hipotesis itu, yaitu sebagai
berikut;
- Periksa apakah komputer C, D, E dan seterusnya bisa mengakses data pada komputer A, jika sama-sama tidak bisa mengakses maka dilakukan perintah PING dari komputer C, D dan E ke komputer A. Umumnya pada topologi star jika ada satu node bermasalah tidak akan mengganggu komputer lainnya.
- Pastikan komputer C, D dan E menerima balasa dari peintah PING tersebut.
- Pastikan pula komputer A menjawab perintah PING dari komputer B. Jika diperlukan kabel yang menghubungkan komputer B, komputer A dan HUB dengan menggunakan LAN tester.
- Jika langkah-langkah diatas tidak ada masalah, periksa status folder yang dimaksud; apakah sudah di-sharing-kan atau belum. Jika belum maka seharingkan lah.
- Periksa apakah komputer B bisa diakses file pada komputer A. Jika berhasil, berarti hipotesis adalah benar.
Dengan melakukan langkah-langkah
seperti diatas maka kita akan terhindar dari pengisolasian masalah yang keliru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar